Senin, 25 Februari 2008

Bapak Suratmo Telah Tiada

Hujan pun reda. Kampung Kajen kembali kesripahan, kehilangan salah satu warganya yang dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Saat upacara menjelang pemberangkatan jenazah dari rumah duka, hujan sempat turun. Tetapi hujan itu reda ketika peti jenazah mulai bergerak menuju Pemakaman Umum Kajen.

Bapak Suratmo (foto) sempat menderita sakit dan dirawat di RSU Dr. Oen Solo Baru. Ikhtiar mencari kesembuhan yang diupayakan oleh keluarga tenyata harus pupus pada kehendak Illahi. Manusia wajib ikhtiar, tetapi kuasa Allah yang menentukan. Beliau meninggal dunia pada hari Minggu Pahing, 24 Februari 2008, Jam 23.30 Wibb. Bapak Suratmo memenuhi panggilan Allah pada usia 46 tahun.

Photobucket

YANG KEHILANGAN. Karangan bunga dari Perum Pegadaian Kanwil VIII Surakarta dan Perum Pegadaian Cabang Wonogiri ikut mengantar kepergian salah satu karyawannya menghadap Sang Khalik. Ucapan empati ini juga mampu memberikan kekuatan dan ketegaran bagi keluarga yang ditinggalkan.


Photobucket

TENTRAM DI ALAM BAKA. Peti jenazah nampak diusung melewati pintu gerbang Taman Pemakaman Umum Kajen. Rumah Bapak Suratmo hanya terpisah tembok dengan TPU ini, tetapi karena kehendak Allah semata beliau kini berada di alam baka yang dapat dijangkau dengan lantunan doa keluarga dan para handai taulan. Semoga Bapak Suratmo tenteram disisiNya.


Photobucket

DOA-DOA. Upacara pemakaman dipimpin oleh Bapak Slamet Sadono, yang dengan khusuk mengantar dan mengajak para pelayat untuk bersama-sama berdoa dengan harapan agar almarhum Bapak Suratmo diterima di sisi Allah, sesuai amal perbuatannya selama hidup beliau di dunia.


Jenazah karyawan Perum Pegadaian Cabang Wonogiri ini dengan diantar rekan kerja, warga Kajen, kenalan dan handai taulan, dikebumikan di Pemakaman Umum Kajen, pada hari Senin Pon, 25 Februari 2008. Ketua Lingkungan (Kaling) Kajen, Bapak Suroto, bertindak sebagai pengatur jalannya upacara pemberangkatan jenazah dan Bapak Slamet Sadono memimpin upacara pemakaman. Semuanya berjalan tertib dan khidmat.

Semoga arwah Bapak Suratmo memperoleh tempat yang layak disisiNya. Dan keluarga yang ditinggalkan, yaitu Ibu Esti Siwiyanti (istri, karyawati PT Air Mancur Wonogiri), putra-putri meliputi Danang Prasetyo (pelajar SMK Pancasila Wonogiri) dan Hanik Prakoso (pelajar SMPN 6 Wonogiri), keluarga Suratni-Widodo (kakak, Surakarta), Suratmi (kakak, Wonogiri), Suratto-Tugiyanti (adik, karyawan Perum Pegadaian Sleman, Yogyakarta), Sulistyo (adik, Wonogiri) dan Eko Yulianto-Surahmi (adik, Wonogiri), senantiasa dikaruniai Allah dengan pahala ketabahan dan kesabaran.

Turut berduka cita, keluarga besar Perum Pegadaian Cabang Wonogiri, keluarga besar Perum Pegadaian Kanwil VIII Surakarta dan warga Kajen RT 01/XI, Giripurwo, Wonogiri. (Bambang Haryanto).


kkk

Selasa, 19 Februari 2008

Istirahat Dalam Damai : Yohanes Suyanto HS

Warga Sanjaya. “Asalnya dari tanah, kembalinya juga menjadi tanah,” demikian pengantar Bapak Ag. Soegino ketika memimpin upacara pemakaman secara Katholik bagi jenazah Bapak Yohanes Suyanto HS. Beliau meninggal dunia dalam usia 58 tahun, pada hari Selasa Pahing, 19 Februari 2008, Jam 06.15 di rumah Kajen Rt 01/RW X Giripurwo, Wonogiri.

Bapak Drs. A.K. Djaelani yang mewakili fihak keluarga dalam upacara pelepasan jenazah, mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada semua pelayat yang telah sudi hadir memberikan tanda cinta juga rasa kehilangan atas wafatnya almarhum. Tidak lupa atas nama keluarga, beliau memohonkan maaf yang sebesar-besarnya apabila ketika hidupnya almarhum telah berbuat kekhilafan. Dalam kesempatan menyampaikan ucapan tersebut Bapak Drs. A.K. Djaelani didampingi putra almarhum, Thomas Joko Susilo dan Paulus Bambang Sumardi.

Sementara itu Sekretaris Kelurahan Giripurwo, Bapak Syarif Usman, yang mewakili keluarga besar warga Kalurahan Giripurwo menyatakan ikut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya bagi keluarga yang ditinggalkan. Yaitu Ibu Sri Endang Winarni (istri), juga putra/putri meliputi Th. Yayuk Sri Utami-Sugeng, Thomas Joko Susilo dan Paulus Bambang Sumardi beserta cucu.

Jenazah Bapak Yohanes Suyanto HS dimakamkan di Pemakaman Umum Lomanis, Giripurwo, tanggal 19 Februari 2008, Jam 13.00. Turut berduka cita antara lain warga keluarga besar lingkungan Kajen Rt 01/RW XI Giripurwo dan juga keluarga besar lingkungan Sanjaya Paroki St Yohanes Rasul Wonogiri. Seluruh rangkaian upacara tersebut telah diatur secara seksama oleh Ketua Lingkungan Kajen, Bapak Suroto.

Beristirahatlah dalam damai, Bapak Yohanes Suyanto HS.

(Bambang Haryanto).


kkk

Kamis, 14 Februari 2008

Kunthil Telah Pergi

Kurir Kajen Telah Tiada. “Kajen kehilangan penyebar informasi,” begitu kata Bapak Suroto, Ketua Lingkungan (Kaling)Kajen. Juga seseorang yang sering ditemui para peronda. Ia merujuk warga Kajen yang rajin menyambangi rumah per rumah untuk mengabarkan bila ada warga Kajen yang kesripahan. Warga termaksud bernama Sudarsono (foto) atau yang berjulukan akrab di kampung dengan sebutan Kunthil.

Kunthil yang kelahiran Wonogiri 10 Januari 1956 itu telah dipanggil Sang Pemilik Kehidupan, Rabu Legi, 13 Februari 2008, jam 14.00. Dalam upacara mengantar pemakaman pria berusia 52 tahun itu, Bapak Sularto, BA yang sehari-harinya menjabat sebagai Ketua RW XI Kajen, mewakili fihak keluarga. Juga hadir dan memberikan sambutan adalah Lurah Giripurwo, Bapak Marsudi, SIP.

Sementara itu Bapak Slamet Sadono sebagai pemuka agama di Kelurahan Giripurwo yang memimpin upacara di pemakaman, mengharap keluarga yang ditinggalkan tetaplah tabah dan tawakal. Keluarga itu adalah Ibu Suyati Soleman (orang tua), beserta Sudarso, Agus Daryono, Daryanto, Joko Sudarno dan Sutiyarso.

Diiringi doa keluarga besar dan warga Kajen Rt 01/XI, Sudarsono dimakamkan di Pemakaman Umum Kajen, Kamis Pahing, 14 Februari 2008. Selamat beristirahat disisiNya, Mas Darsono. Doa seluruh warga Kajen mengantar kepergianmu. (Bambang Haryanto).

kkk