Selasa, 08 April 2008

Tamu dari Perancis : Jeff Francois Coctaz

Si Paimin dari Perancis. Blog ini ditulis dari kampung Kajen, Giripurwo, Wonogiri. Kalau Anda ingin tahu tentang Kajen, mohon maaf, silakan Anda pergi dahulu ke Paris, kota cahaya, yang ibukota Perancis.

Kunjungilah kantor kedutaan besar Republik Indonesia. Di sana silakan temui salah seorang pegawai lokalnya. Ia bernama : Jeff Francois Coctaz. Kepada mantan anggota angkatan laut Perancis dan lulusan antropologi ini, sapalah ia dengan bahasa Jawa. Atau bila ingin cepat lebih akrab, panggil saja dengan sebutan Mas Paimin.

Lalu tanyakanlah hal seputar Kajen kepadanya. Tanyakan tentang wayang, karena ia seorang dalang. Tanyakan apa ia masih ingat nama Bapak Oemartopo. Nama mBak Nur. Bapak Suroto yang Kaling Kajen. Ibu Sumarni Mulyarto. Mas Mulyadi. Juga masing-masing nama anak keluarga almarhum Kastanto Hendrowiharso.

Karena pada tahun 70-an Jeff Coctaz, pernah agak lama tinggal di rumah keluarga Kastanto sebagai sahabat Bari Hendriatmo, salah satu anak keluarga ini. Sejak itu Jeff ibarat sebagai warga Kajen yang kini sedang mengembara di Perancis.


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Warga Kajen. Nampak Jeff bersama anak-anak sanggar melukis anak-anak Brigade Kelompok Kecil (BKK) Wonogiri. Di ujung kanan, bertopi, adalah pendiri BKK, Mayor Haristanto.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Saksi sejarah. Jeff bersama Bari sedang menyalami warga Trah Martowirono yang lagi berbahagia, yaitu Mas Untung Suripno dan Ibu Eri pada hari pengantin mereka di Prambanan, Yogyakarta. Kejadian itu sudah berlangsung 25 tahun lalu, karena di tahun 2007 yang lalu Mas Untung-mBak Eri baru saja merayakan pesta perak perkawinannya.


Berkunjung ke Kajen. Walau pun tidak intensif, saya (Bambang Haryanto) masih bisa kontak dengan Jeff melalui email. Hal itu berlangsung sejak tahun 2003, saat ia mengunjungi Kajen. Sore itu banyak sekali warga Kajen, juga anak-anak kecil, merubung untuk menemui saudara bule mereka yang lama tidak ketemu.

Hari Jumat sore, 28 Maret 2008, ia muncul lagi di Kajen. Ia ditemani Mas Widodo Wilis, dalang dari Ngadirojo. Jeff cerita sudah mengontak adik-adik saya, bahkan bisa ketemu dengan Broto Happy W. (wartawan BOLA) di Bogor. Juga kontak dengan Bari di Jember dan Mayor Haristanto di Solo. Sebelumnya ia sudah sampai di Sulawesi. “Aku balik ke Perancis, 4 April 2008,” katanya.

Sore itu, Jeff yang nampak necis (“koyo diplomat,” kataku dan ia tertawa), sempat menemui mBak Marni Mulyarto untuk menanyakan Ganefo (putranya) yang kini bekerja di Kendari. Juga bersilaturahmi dengan Bapak/Ibu Sunarso, depan rumahku. Tak lupa glenyengan menyalami anak-anak kecil Kajen. Ketika ia berjalan diapit temen cewek Perancis dan istrinya Mas Widodo ia bilang, “koyo Janoko.”

Saya rada iri dan kagum sama dia. Jeff ini dalam bahasa Jawa disebut grapyak, murah hati dan suka ngobrol, bertegur sapa. Banyak temannya. Wong Perancis tetapi guyonannya, jiwanya, sudah sebagai wong Jowo. Sore itu ia juga menemui budayawan dan tokoh pedalangan, Bapak Oemartopo.

Sayang, saat itu kamera digitalku lagi kehabisan bateri. Saya berharap Jeff bisa mampir lagi di Wonogiri, katanya mau nonton wayang, sehingga aku bisa memotretnya. Tak kesampaian. Ia kirim SMS :

“Mas Bambang, maaf baru baca sms anda. Saking banyak sms saya sdh tidak tahu lagi. Sya sdh di bandara Yogya utk menuju Surabaya. Waktunya terlalu cepat berlalu. Terima kasih dan tolong sampaikan salam kepada orang yg saya tidak sempat ketemu. Jeff.” (Senin, 31 Maret 2008 : 12.17.23).

Au Revoir, Jeff !


kkk